Rabu, 01 April 2020

Materi IPA Semester genap

Materi Semester 2 (Genap)

Bab 5: Gerak Lurus

  1. Gerak lurus adalah suatu gerak yang mempunyai lintasan lurus. Besaran-besaran dalam gerak lurus antara lain jarak, perpindahan, kelajuan, dan kecepatan.
  2. Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh benda tanpa memerhatikan arah.
  3. Perpindahan adalah panjang lintasan yang ditempuh benda dengan memperhatikan arahnya.
  4. Kelajuan adalah perubahan jarak terhadap posisi awalnya dalam suatu selang waktu tertentu tanpa memperhatikan arahnya
  5. Kecepatan adalah kelajuan dengan memperhatikan arahnya.
  6. Kelajuan rata-rata adalah hasil bagi lintasan total yang ditempuh suatu benda dengan selang waktu total yang diperlukan untuk menempuh lintasan tersebut.
  7. Kecepatan rata-rata = lintasan yang ditempuh / waktu total
  8. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda pada lintasan yang lurus di mana pada setiap selang waktu yang sama, benda tersebut menempuh jarak yang sama (gerak suatu benda pada lintasan yang lurus dengan kelajuan tetap).
  9. Pada gerak lurus beraturan, perpindahan (s) benda dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut. s = so + v . t
  10. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan lurus dan mengalami perubahan kecepatan yang sama setiap sekonnya atau mengalami percepatan yang sama.
  11. Percepatan didefinisikan sebagai perubahan kecepatan tiap waktu. Perubahan kecepatan adalah selisih antara kecepatan akhir dan kecepatan awal. a = Vt – Vo / t
  12. Pada gerak lurus berubah beraturan, perpindahan (s) benda dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut. s = s0 + v0 . t + ½ at2

Bab 6 : Gejala Alam dan Kerja Ilmiah

  1. Sains berkembang dari melalui pengamatan dan percobaan. Objek pengamatan dapat berupa gejala kejadian maupun gejala kebendaan, baik objek biotik maupun abiotik. Percobaan dilakukan dengan metode ilmiah dan peneliti harus juga harus bersikap ilmiah, sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
  2. Pengamatan atau observasi dapat menggunakan indra maupun dengan bantuan alat ukur. Pengamatan dengan indra menghasilkan data kualitatif, sedangkan pengamatan dengan alat ukur menghasilkan data kuantitatif. Untuk mempermudah, data dapat disajikan dalam bentuk tabel, gambar, diagram, grafik, dan sebagainya.
  3. Eksperimen dilakukan dengan metode ilmiah. Urutan metode ilmiah yaitu merumuskan masalah, menyusun hipotesis, melakukan penelitian, mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Hasil eksperimen harus dikomunikasikan dengan orang lain sehingga pengetahuannya bermanfaat.
  4. Mikroskop merupakan alat bantu untuk mengamati benda yang berukuran sangat kecil. Perbesaran total yang dihasilkan mikroskop dapat dihitung dari perbesaran lensa objektif dikalikan perbesaran lensa okuler.
  5. Semua kegiatan eksperimen atau penelitian harus memperhatikan keselamatan kerja. Keselamatan kerja dapat ditingkatkan dengan mengenal sifat bahan kimia di laboratorium, memahami cara kerja alat, dan menggunakan peralatan kerja yang tepat.

Bab 7: Keanekaragaman Makhluk Hidup

  1. Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri khusus yang membedakan dengan makhluk tak hidup dan benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas, memerlukan makanan, bergerak, peka terhadap rangsangan, adaptasi, berkembang biak, tumbuh dan berkembang, dan mengeluarkan zat sisa.
  2. Makhluk hidup yang ada di bumi sangat beraneka ragam. Keanekaragaman berarti terdapatnya perbedaan ciri dan sifat pada makhluk hidup yang berlainan jenis. Sedangkan variasi adalah terdapatnya perbedaan ciri dan sifat pada makhluk hidup yang sejenis.
  3. Untuk memudahkan mempelajari makhluk hidup yang beraneka ragam, dibuat sistem pengelompokan atau klasifikasi. Klasifikasi sistem filogeni berkembang dari mula-mula sistem dua kingdom (Plantae dan Animalia) hingga menjadi sistem lima kingdom (Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia).
  4. Setiap makhluk hidup diberi nama ilmiah yang berlaku secara internasional. Tata nama ilmiah mengacu pada sistem binomial nomenklatur yang diusulkan oleh Carolus Linnaeus.
  5. Dalam sistem klasifikasi setiap makhluk hidup mempunyai tingkatan takson berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri dengan makhluk hidup yang lain. Untuk menentukan nama jenis atau tingkatan takson suatu makhluk hidup dapat menggunakan kunci determinasi.
  6. Organisasi kehidupan merupakan urutan tingkatan organisasi pada makhluk hidup, yaitu makhluk hidup tersusun atas sel, sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan. Beberapa jaringan membentuk organ. Dan beberapa organ menyusun sistem organ.
  7. Sel-sel yang menyusun makhluk hidup mempunyai struktur dasar yang sama, yaitu terdiri dari membran sel, sitoplasma, dan inti sel. Selain itu sel mempunyai organela, misalnya mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom, plastida, vakuola, badan golgi, dan lisosom.
  8. Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Contoh jaringan pada hewan dan manusia adalah jaringan epitel, ikat, otot, dan saraf. Jaringan pada tumbuhan misalnya jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, xilem, dan floem.
  9. Beberapa jaringan bekerjasama membentuk organ. Contoh organ pada hewan dan manusia adalah mulut, lambung, usus, paru-paru, kulit, mata, dan ginjal. Contoh organ pada tumbuhan yaitu akar, batang, dan daun.
  10. Beberapa organ saling bekerja sama dalam suatu sistem organ. Organisme tingkat tinggi mempunyai beberapa sistem organ. Misalnya sistem pernapasan tersusun dari organ hidung, trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru.

Bab 8: Ekosistem dan Pelestarian Sumber Daya Hayati

  1. Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem disusun oleh komponen biotik berupa makhluk hidup dan komponen abiotik.
  2. Setiap makhluk hidup menempati tempat yang sesuai yang disebut habitat. Setiap makhluk hidup juga mempunyai peranan tertentu yang disebut nisia. Dalam ekosistem terdapat tingkatan trofik komponen biotik, yaitu ada organisme yang berperan sebagai produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen tersier, konsumen puncak, dan pengurai.
  3. Dalam ekosistem terdapat tingkatan organisasi makhluk hidup penyusunnya. Individu-individu sejenis menyusun populasi, beberapa populasi makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan membentuk komunitas. Komunitas dengan lingkungannya membentuk suatu ekosistem. Beberapa ekosistem membentuk bioma dan keseluruhan bioma dan ekosistem di bumi menyusun biosfer.
  4. Di dalam ekosistem yang seimbang, komponen penyusun ekosistem selalu berada dalam komposisi yang seimbang. Ekosistem bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan. Perubahan suatu ekosistem menuju keseimbangan dalam jangka waktu yang lama disebut suksesi.
  5. Komponen penyusun ekosistem selalu berinteraksi baik sesama komponen biotik maupun antara komponen biotik dengan komponen abiotik. Interaksi ini membentuk jaring-jaring kehidupan yang terdiri dari rantai makanan, jaring-jaring kehidupan, dan piramida makanan.
  6. Hubungan antarorganisme dalam suatu ekosistem dapat berupa hubungan netral, simbiosis mutualisme, komensalisme, parasitisme, kompetisi, dan predasi.
  7. Keanekaragaman makhluk hidup berfungsi sebagai sumber pangan, pakaian, perumahan, kesehatan. Keanekaragaman juga memberi manfaat secara ekonomi, ekosistem, dan keilmuan.
  8. Beberapa upaya pelestarian keanekaragaman hayati adalah dengan membuat undang-undang, penyuluhan kepada masyarakat, membuat taman nasional, cagar alam, kebun raya, dan taman laut.

Bab 9: Kependudukan dan Permasalahan Lingkungan

  1. Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu daerah dari waktu ke waktu. Perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (imigrasi dan emigrasi).
  2. Dinamika penduduk yang menunjukkan peningkatan jumlah penduduk disebut pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk dapat ditentukan dengan mengadakan sensus.
  3. Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah yang ditempati. Kepadatan penduduk tiap daerah berbeda-beda. Tingginya kepadatan penduduk dapat menyebabkan berbagai permasalahan sosial, ekonomi, keamanan, kesejahteraan, pangan, ketersediaan lahan dan air bersih, yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan.
  4. Pertumbuhan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi telah banyak menimbulkan kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan akibat ulah manusia disebabkan karena banyaknya zat pencemar/polutan yang masuk ke lingkungan.
  5. Pencemaran air, tanah, dan udara dapat mengganggu kesehatan dan kehidupan manusia. Oleh karena itu dikembangkan berbagai upaya untuk menekan dan menanggulangi tingkat pencemaran lingkungan.

Selasa, 04 Februari 2020

Taktik bermain bulu tangkis

Home »  » Taktik dan Strategi Permainan Bulutangkis

Taktik dan Strategi Permainan Bulutangkis

Taktik dan strategi adalah komponen yang sangat penting dalam permainan bulu tangkis. Strategi adalah rancangan atau konsep yang bersifat metodis sebelum permainan atau pertandingan berlangsung. Taktik adalah penerapan atau pelaksanaan dari strategi. Dengan taktik dan strategi yang tepat, seorang pemain dapat memenangkan suatu perrmainan dengan efisien. Taktik dan strategi menunjang pemain untuk bermain secara pandai. Seorang pemain mampu memaksa untuk membuka kelemahan lawannya dan menutupi kelemahannya sendiri dengan tepat. Pemain tidak perlu menghabiskan banyak waktu yang hanya membuang-buang tenaga, ketika taktik yang digunakan mampu menekan lawan.

A. Pola Penyerangan dalam Permainan Bulutangkis
Penyerangan yang baik adalah mengunakan tenaga sekecil mungkin untuk mendapatkan poin atau mengalahkan lawan. Taktik dan strategi penyerangan dalam permainan bulutangkis yang digunakan antara lain pukulan service, pukulan drive, pukulan drop shot, pukulan netting, pukulan smash, dan pukulan lob. Dalam permainan bulutangkis dikenal adanya sistem permainan ganda dan sistem permainan tunggal.

1. Permainan Tunggal
Permainan tunggal dalam bulutangkis adalah permainan yang dilakukan dengan cara satu lawan satu. Permainan tunggal dalam badminton umumnya merupakan permainan yang memerlukan keuletan dan kesabaran. Setiap nilai yang diperoleh bergantung sepenuhnya kepada teknik dan taktik seseorang. Seseorang pemain tunggal bertanggungjawab sepenuhnya terhadap baik atau buruknya pukulan untuk mengalahkan pihak lawan. Untuk menjadi pemain yang baik dalam permainan perseorangan, tentunya harus menggunakan teknik serta taktik-taktik yang baik.

Pola penyerangan dalam permainan tunggal bertujuan untuk menerapkan penguasaan taktik dalam menghadapi permainan pihak lawan. Ada beberapa taktik dalam permainan tunggal, antara lain sebagai berikut.
  1. Permainan berdasarkan kekuatan dan kecepatan. Permainan ini menggunakan pukulan yang keras dan cepat serta mengarahkan shuttlecock jatuh curam ke bawah. Pemain yang menguasai bentuk permainan ini selalu memiliki pukulan smash yang keras dan cepat. 
  2. Permainan berdasarkan daya tahan dan keuletan. Bentuk permainan ini mengutamakan pukulan yang panjang atau rally yang didasarkan pada faktor daya tahan dan keuletan, sedangkan daya serangnya kurang, yang diutamakan adalah selalu bertahan terhadap serangan lawan atau secara defendif. 
  3. Permainan berdasarkan faktor teknik dan deception (tipuan). Disini yang penting adalah penguasaan teknik pukulan dan cara melakukan tipuan. Yang diutamakan dalam pola permainan ini adalah mendalami dan mengulangi teknik pukulan dan cara melakukan tipuan.
2. Permainan Ganda
Permainan ganda dalam bulutangkis adalah permainan yang dilakukan dengan cara dua lawan dua. Dalam permainan ganda dua orang pemain merupakan satu kesatuan yang harus tampil baik. Mereka harus bermain menurut suatu bentuk permainan tertentu yang mengutamakan kerjasama. Agar dapat bermain sebaik mungkin, kedua pemain harus saling percaya terhadap kemampuan masing-masing, harus saling menutupi kelemahan, dan harus paham atas tugas serta fungsinya dalam taktik yang hendak dilaksanakan secara konsekuen dalam permainan. Seorang pemain ganda yang baik, tidak saja berusaha mengembangkan permainan sendiri, tetapi juga berusaha menambah semangat kawannya, sehingga dapat bermain dengan baik.

Baik permainan tunggal maupun permainan ganda pola penyerangan yang dilakukan oleh pemain adalah sama. Beberapa pola penyerangan dalam permainan bulutangkis antara lain sebagai berikut.
  1. Pukulan servis merupakan pukulan awalan atau sajian bola pertawa sebagai permulaan permainan. Servis merupakan pukulan yang sangat menentukan dalam awal perolehan nilai, karena hanya pemain yang melakukan servis yang dapat memperoleh angka/nilai. Servis yang baik adalah servis yang betul dan dapat mematikan lawan atau setidak-tidaknya dapat mengacaukan posisi atau kedudukan lawan. Servis dikelompokkan menjadi servis pendek (short service), servis tinggi (lob service), servis drive, dan servis cambuk (service flick).
  2. Pukulan Lob/Tinggi. Pukulan ini harus melambung dan jauh ke belakang daerah permainan lawan, untuk itu kita memerlukan tnaga yang cukup besar. Pukulan lob dapat dilakukan, baik dari bawah maupun dari atas kepala. Pukulan lob merupakan pukulan yang sangat penting bagi pola pertahanan dan penyerangan. Cara melakukan lob atau melambung dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu : overhead lob dan underhand lob.
  3. Pukulan Drive (Mendatar). Pukulan drive adalah pukulan yang biasa digunakan untuk menekan lawan dan untuk mendapatkan bola-bola yang melambung, sehingga tidak sidak sempat menyerang. Cara melakukannya yaitu ambil dan pukullah bola dari samping badan pada ketinggian pinggang. Pukulan drive dapat dilakukan dengan forehand atau backhand.
  4. Pukulan dropshot adalah pukulan yang tepat melam­paui net, dan langsung jatuh ke sisi lapangan lawan. Dropshot merupakan pukulan yang dilakukan dengan cara menyeberangkan shuttlecock ke daerah lawan dengan men­jatuhkan shuttlecock sedekat mungkin dengan net. Pukulan dropshot dapat dilakukan dengan dua cara, antara lain: Pukulan dropshot dari atas, Pukulan dropshot secara penuh, Pukulan dropshot potong, Pukulan dropshot secara dicambuk atau flick, dan Pukulan dropshot dari bawah
  5. Pukulan smash adalah pukulan yang dilakukan dengan cepat dan sekeras-kerasnya ke arah bawah lapangan lawan. Pukulan smash dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: Pukulan smash penuh, Pukulan smash potong, Pukulan smash melingkar (around the head smash), Pukulan smash cambukan atau flick smash, dan Pukulan backhand smash.
  6. Return smash adalah pukulan mengembalikan smash lawan sehingga menjadi serangan balik yang mematikan. Jenis-jenis pengembalian smash dalam bulu tangkis dibagi menjadi 3 yaitu : pengembalian pendek bolanya jatuh dekat net, pengembalian drive (mendatar) dilakukan untuk tidak memberikan kesempatan kepada lawan melakukan serangan, pengembalian panjang yaitu pengembalian bola ke arah belakang lawan.
  7. Netting adalah pukulan yang di lakukan di dekat net yang di pukul dengan sentuhan halus namun akurat. Netting di lakukan supaya shuttlecock yang jatuh di bidang lawan jatuh sedekat mungkin dekat net, sehingga lawan akan sulit mengembalikan shuttlecock.

B. Pola Pertahanan dalam Permainan Bulutangkis
Bertahan adalah cara untuk mempertahankan daerah sendiri, dapat mengembalikan shuttlecock ke daerah lawan melewati atas net dan tidak dapat dikembalikan oleh lawan. Pertahanan yang baik dapat terjadi dengan taktik yang strategi yang tepat. Pola pertahanan dalam permainan ganda dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sistem perdampingan (side by side), sistem depan belakang (front and back), dan sistem bergantian (circulate).
side by side
a. Sistem Berdampingan (Side by side)
Menurut sistem ini lapangan terbagi menjadi dua bagian yang sama besar. Setiap pemain mempunyai tugas mempertahankan daerah masing-masing. Kalau satu pemain ada yang lemah, maka pemain itu akan diberi shuttlecock terus menerus dan diserang terus. Sistem berdampingan merupakan sistem yang mudah diajarkan pada atlet yang baru belajar. Beberapa keuntungan dari sistem berdampingan:
  • Daerah kekuasaan tipe pemain terlihat/tampak dan dibatasi oleh garis-garis yang jelas, sehingga menghindari kesalahpahaman yang mengakibatkan salah pukul atau patahnya raket pemain.
  • Sistem side by side merupakan formasi yang baik dan mempunyai pertahanan yang kuat dimana lawan sukar menembusnya dengan smash. 

Selain memiliki kelebihan sistem side by side juga memiliki beberapa kelemahan. Berikut ini kelemahan dari sistem berdampingan. Pasangan lawan yang cerdik akan menekan secara terus menerus pemain yang lemah. Dalam formasi ini, pemain tidak dapat menyerang dengan efektif. Selain itu dalam sistem side by side seorang pemain diharuskan menguasai lapangan dari depan net sampai ke garis belakang.

b. Sistem Front and Back
Sistem depan belakang(front dan back) adalah sistem permainan yang menggunakan pembagian lapangan menjadi separuh depan separuh belakang. Pemain yang melakukan service berada di depan dan bertugas mengembalikan shuttlecock yang jatuh dekat dengan net. Sedangkan pemain belakang menguasai lapangan bagian belakang.

Sistem depan belakang biasanya digunakan jika salah satu anggota pasangan lebih kuat dari yang lain, pemain yang lemah berada di depan (dekat net), sedangkan yang lebih kuat mengawasi seluruh lapangan bagian belakang. Pada sistem depan belakang tiap pemain memukul memiliki bidang permainan dan tanggung jawab yang jelas. Pemain secara bergantian mengambil posisi di depan dan di belakang.

Beberapa keuntungan dari sistem depan belakang antara lain sistem ini merupakan formasi yang baik untuk menyerang. Sistem front and back memungkinkan untuk menyembunyikan pemain yang lebih lemah ke dekat net. Sedangkan kelemahan front and back adalah saat diserang lawan dapat mengocok pemain belakang dari sisi kanan dan kiri dan sebaliknya hampir tidak memungkinkan bagi pemain belakang dapat menguasai semua pukulan smash yang dilancarkan lawan ke garis samping kiri maupun kanan.
c. Sistem Bergantian (circulatie)
Sistem bergantian adalah gabungan dari sistem berdampingan dan sistem depan belakang. Sistem ini diterapkan untuk menutupi kelemahan dan mengatasi kesulitan yang ada dalam sistem berdampingan dan sistem depan belakang. Pada saat melakukan serangan menggunakan sistem depan dan belakang, sedangkan saat bertahan dari serangan lawan dapat menggunakan sistem formasi berdampingan. Pada saat terserang pemain depan hendaknya mundur sampai setengah lapangan bagian kiri dan kanan.

Sementara itu, pemain yang di belakang maju mengambil posisi di sampingnya. Pada saat merubah posisi maka pemain yang di belakang yang harus menyesuaikan posisinya dengan posisi pasangannya (maju ke lapangan bagian kiri atau kanan).

Permainan bulutangkis memerlukan taktik dan srategi penyerangan dan pertahanan untuk dapat memenangkan permainan. Penyerangan yang baik adalah mengunakan tenaga sekecil mungkin untuk mendapatkan poin atau mengalahkan lawan maka diperlukan analisis taktik dan strategi dalam bermain agar dapat merealisasikan penyerangan. Taktik yang pertahanan digunakan antara lain dengan menerapkan pola Front and Back, Side by Side dan pola circulatie, sedangkan teknik yang dapat digunakan dalam penyerangan pukulan service, pukulan drive, pukulan drop shot, pukulan netting, pukulan smash dan pukulan lob.
 
 
 
 

1 komentar:

  1. dalam bulu tangkis kita perlu mengenali kelebihan dan kekurangan lawan
    Reply
Mohon tidak memasukan link aktif.